Langsung ke konten utama

Jaman yang Semakin Manja


Awalnya manusia diciptakan di dunia biasa-biasa saja, tidak memiliki apa- apa. Mungkin hanya dedaunan, batu dan air yg ada. Lain dengan sekarang. Teknologi semakin canggih. Makanan siap saji dimana-mana. Jasa laundry bertebaran. Kendaraan yang semakin banyak, bahkan robot pembantu rumah tangga pun ada. Dan banyak lagi lainnya.
Sejak dahulu manusia dituntut untuk mengerjakan semuanya sendiri. Tak ada bantuan apapun dari teknologi. Anak-anak dahulu, pun berbeda dengan sekarang. Yang kebanyakan hanya menikmati fasilitas yang sudah ada tanpa harus bersusah payah. Banyak anak sekarang masih bermanja-manja. Remaja perempuan tidak mengerti bagaimana cara menyalakan kompor. Anak sd kelas 3 masih minta dimandikan. Bangun setelah matahari sudah berada di atas kepala. Padahal jika kita tahu anak-anak dahulu. Mandi saja masih harus menimba air. Anak "perawan" yang baru lulus sd ataupun tidak lulus pun sudah hidup berumah tangga. Mereka (anak-anak) belajar pun tidak ada lampu. Belajar banyak dihafal. Karna ketiadaan buku. Otak mereka dahulu mungkin berbeda dengan sekarang. Atau bisa jadi aktivitas menggerakkannya yang salah. Yang jelas hidup di masa depan semakin modern, semakin manja. Apa jadinya kalau hidup di sekarang ini tanpa ilmu. Perlu sekolah lebih tinggi untuk bisa bersaing di jaman seperti ini. Tapi banyak orang memilih putus sekolah. Bukan tidak punya uang. Tapi karena mereka malas. Alasannya "sekolah itu capek". Kita tahu padahal banyak anak yang dikategorikan penghasilan ekonominya rendah. Namun mereka semangat mengejar cita-cita dan impiannya. Mereka berprestasi sehingga jalannya mudah mendapat beasiswa. Berjuang meningkatkan taraf hidup keluarganya. Semangat belajarnya yang pantang menyerah.
Berbanding terbalik dengan mereka yang sesungguhnya orang tua masih mampu menguliahkan anaknya ke jenjang lebih tinggi. Tapi si anak malah "malas". Kebudayaan anak indonesia masih sangat jauh bila dibandingkan anak-anak di luar negri seperti cina atau jepang. Yang saya tahu orang bule saja mampu memahami kebudayaan indonesia. Berarti mereka suka dengan kebudayaan kita. Mereka bilang " indonesia is beautiful country".
Yang saya temui dari teman-teman, mereka takut untuk berbahasa inggris. Gak bisa berbahasa inggris. Memang sih banyak juga yang jago. Kebudayaan negeri sendiri aja gatau apalagi kebudayaan asing. Pepatah mengatakan "Tuntut ilmu setinggi-tingginya", dan "Tuntut ilmu sampai negeri cina". Mungkin itu hanya pepatah untuk orang-oramg yg optimis. Pepatah untuk orang-orang yang semangat pantang menyerah. Sesungguhnya jaman semakin maju. Setidaknya kita harus berfikir agar kita tidak dimakan oleh jaman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anthony Sinisuka Ginting, Si “Heart Attacker’ yang Belum Beruntung di Tahun 2019

sumber foto: kompas.com Anthony Sinisuka Ginting, pemuda kelahiran Cimahi pada 23 tahun lalu merupakan atlet tunggal putra yang namanya kian melejit sejak menjuarai China Open 2018. Kini, Anthony menjadi salah satu pemain yang namanya tergabung dalam deretan Top 10 Dunia. Berada di klub yang sama seperti Legenda Bulu Tangkis Indonesia, Taufik Hidayat (SGS PLN Bandung), membuat Anthony termotivasi menjadi pemain hebat seperti Taufik. Meski prestasinya saat ini belum sebanding dengan Taufik, namun kiprahnya di ajang Internasional patut diacungi jempol.  Dalam karir juniornya di ajang internasional, Anthony mampu merebut dua medali perunggu sekaligus dalam satu tahun yakni pada Olimpiade Junior 2014 dan Kejuaraan Dunia Junior 2014. Pada tahun 2017, ia meraih gelar pertamanya dalam ajang BWF Super Series, Korea Open. Pada 2018, dapat dikatakan menjadi tahun gemilang bagi pemuda berdarah batak ini. Pasalnya, ia mampu memperoleh dua gelar BWF Word Tour Super 500 (Indones...

Pawai obor jadi tradisi Tahun Baru Islam di Bogor!

Sabtu, 31 Agustus 2019. Waktu menunjukkan pukul 20.00 WIB. Malam ini merupakan malam perayaan tahun baru hijriah. Jalan2 diramaikan oleh pawai obor. Beberapa tahun belakangan, pawai obor sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat terutama masyarakat bogor ini. Sudah tiga rombongan pawai melintasi depan rumah kami. Baik pria atau wanita, anak kecil atau lansia, semua tergabung dalam iringan. Sembari membawa obor di tangannya dan solawat nabi yang silih bersahutan. Jalanan mendadak ramai malam ini. Karena ini malam minggu, tentunya sedikit berbeda seperti biasanya. Kini nuansa islami lebih kentara daripada pasangan muda mudi yang berkeliaran. Selamat Tahun Baru Hijriah 1441 H :)

Politik Seperti Apa Negeri Ini ??

Ini hanya sekedar tulisan. Bukan bermaksud menyindir atau mencaci. Im not haters. But this just share ! Mendengar kata politik saja aku sama sekali tidak tertarik. Apalagi terjun di bidang pemerintahan ataupun partai. Mendefinisikan politik pun aku tidak tahu. Buta akan dunia politik bisa dibilang begitu. Aku tertarik saat masyarakat lelah akan kinerja pemerintah. Membuat celotehan sana-sini. Seperti apa pemerintahan di negeri ini. Apakah semakin baik atau tidak? Semakin berkembang atau semakin terpuruk? Untuk apa setiap periode berganti pemimpin bila pada akhirnya semakin terpuruk. Bukankah kita ingin pemimpin yang bijak untuk menentukan kesenjangan hidup masyarakat. Calon pemimpin yang selalu di eluh2kan pada saat pemilu, padahal nyatanya... makmur pun tidak. Bagaimana bisa menyejahterakan masyarakat bila kemiskinan masih ada. Angka pengangguran semakin meningkat. Bukan ! Aku bukan menyalahkan pemimpin negeri ini. Karena aku tahu memimpin ratusan juta orang itu tak semudah meniu...