Langsung ke konten utama

Keluhan Sang Mahasiswa


Padahal baru saja semester satu, tetapi dia sudah mengeluh ingin berhenti kuliah. Entah kenapa. Katanya sih karena capek, pusing banyak tugas. Memang dia bukan termasuk anak yang pintar di kelas. Setiap ada tugas pasti dia mencontek ke teman lain. Kadang saat aku bertanya tentang tugas, dia pun tidak tahu. 

Seharusnya dia bersyukur karena telah diberi anugerah untuk bisa melanjutkan sekolah yang lebih tinggi. Tapi kenapa dia sia-siakan. Lain halnya dengan aku, yang tekad hati ingin sekolah tapi biaya pas-pasan. Tidak tahu ke depan akan seperti apa. Apa mungkin aku akan Drop Out dari kampus karena kendala biaya. Mungkin saja kan.

Orang tua bersusah payah cari uang agar anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Tapi apa balasan anak. Kuliah cuma main-main doang. Yang masuk kuliah cuma buat ngisi absen. Dan di kelas gak dengerin dosen, malah asyik-asyikan ngobrol atau main gadget. Ada apa sih dengan mahasiswa jaman sekarang. Apa sudah tidak ada lagi calon pemimpin negeri ini? Apa tidak ada lagi yang bercita-cita menduduki kursi kerajaan pengganti Pak Jokowi? 

Kebanggaan orang tua terletak pada keberhasilan sang anak. Baik dalam melaui proses pendidikan ataupun memperoleh karir yang cemerlang. Akan tetapi tidak bagi sebagian anak yang belum tahu seberapa besar pengorbanan orang tua terhadap kita. 

“Sukses Semuda Mungkin”. Kalimat yang sering dilontarkan para pebisnis muda. Mereka beranggapan kalo sukses bisa didapat ketika muda, buat apa nunggu tua. Aku setuju dengan mereka. Tapi aku masih belum dapatkan sekarang. Mungkin karena masalah waktu. Atau aku belum punya cukup kemauan untuk mengubah jalan hidup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anthony Sinisuka Ginting, Si “Heart Attacker’ yang Belum Beruntung di Tahun 2019

sumber foto: kompas.com Anthony Sinisuka Ginting, pemuda kelahiran Cimahi pada 23 tahun lalu merupakan atlet tunggal putra yang namanya kian melejit sejak menjuarai China Open 2018. Kini, Anthony menjadi salah satu pemain yang namanya tergabung dalam deretan Top 10 Dunia. Berada di klub yang sama seperti Legenda Bulu Tangkis Indonesia, Taufik Hidayat (SGS PLN Bandung), membuat Anthony termotivasi menjadi pemain hebat seperti Taufik. Meski prestasinya saat ini belum sebanding dengan Taufik, namun kiprahnya di ajang Internasional patut diacungi jempol.  Dalam karir juniornya di ajang internasional, Anthony mampu merebut dua medali perunggu sekaligus dalam satu tahun yakni pada Olimpiade Junior 2014 dan Kejuaraan Dunia Junior 2014. Pada tahun 2017, ia meraih gelar pertamanya dalam ajang BWF Super Series, Korea Open. Pada 2018, dapat dikatakan menjadi tahun gemilang bagi pemuda berdarah batak ini. Pasalnya, ia mampu memperoleh dua gelar BWF Word Tour Super 500 (Indones...

Pawai obor jadi tradisi Tahun Baru Islam di Bogor!

Sabtu, 31 Agustus 2019. Waktu menunjukkan pukul 20.00 WIB. Malam ini merupakan malam perayaan tahun baru hijriah. Jalan2 diramaikan oleh pawai obor. Beberapa tahun belakangan, pawai obor sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat terutama masyarakat bogor ini. Sudah tiga rombongan pawai melintasi depan rumah kami. Baik pria atau wanita, anak kecil atau lansia, semua tergabung dalam iringan. Sembari membawa obor di tangannya dan solawat nabi yang silih bersahutan. Jalanan mendadak ramai malam ini. Karena ini malam minggu, tentunya sedikit berbeda seperti biasanya. Kini nuansa islami lebih kentara daripada pasangan muda mudi yang berkeliaran. Selamat Tahun Baru Hijriah 1441 H :)

Politik Seperti Apa Negeri Ini ??

Ini hanya sekedar tulisan. Bukan bermaksud menyindir atau mencaci. Im not haters. But this just share ! Mendengar kata politik saja aku sama sekali tidak tertarik. Apalagi terjun di bidang pemerintahan ataupun partai. Mendefinisikan politik pun aku tidak tahu. Buta akan dunia politik bisa dibilang begitu. Aku tertarik saat masyarakat lelah akan kinerja pemerintah. Membuat celotehan sana-sini. Seperti apa pemerintahan di negeri ini. Apakah semakin baik atau tidak? Semakin berkembang atau semakin terpuruk? Untuk apa setiap periode berganti pemimpin bila pada akhirnya semakin terpuruk. Bukankah kita ingin pemimpin yang bijak untuk menentukan kesenjangan hidup masyarakat. Calon pemimpin yang selalu di eluh2kan pada saat pemilu, padahal nyatanya... makmur pun tidak. Bagaimana bisa menyejahterakan masyarakat bila kemiskinan masih ada. Angka pengangguran semakin meningkat. Bukan ! Aku bukan menyalahkan pemimpin negeri ini. Karena aku tahu memimpin ratusan juta orang itu tak semudah meniu...