Siang ini lumayan terik, hingga membuat ku singgah di pelataran masjid kampus. Disana ada beberapa pepohononan yang lumayan sejuk jika diam disana. Aku terduduk sambil membaca sebuah buku sambil menunggu jam kuliah tiba. Nampak ada pemandangan yang membuat hatiku tergugah untuk menulis.
Seorang wanita paruh baya membawa sekantong plastik warna hitam yang didalamnya terdapat aneka makanan seperti pastel, snack, dan lainnya. Wanita itu duduk agak berjauhan denganku. Tapi yang membuatku terhenyak, tak ada seorang pun yang membeli jajanannya termasuk juga aku yang tidak membelinya hehe.
Ternyata masih banyak orang yang belum mempunyai rasa peduli terhadap sesama. Karena ketika kuperhatikan orang-orang di sekeliling, tidak ada yang melirik sama sekali dengan jajanan yang dijual ibu itu. Setelah beberapa menunggu, akhirnya ibu itu pun pergi. Mungkin ia menyerah karena tidak ada yang beli. Sebenarnya aku merasa kasihan, namun ternyata rasa peduliku masih belum cukup tinggi, masih sama seperti yang lain.
sumber foto: kompas.com Anthony Sinisuka Ginting, pemuda kelahiran Cimahi pada 23 tahun lalu merupakan atlet tunggal putra yang namanya kian melejit sejak menjuarai China Open 2018. Kini, Anthony menjadi salah satu pemain yang namanya tergabung dalam deretan Top 10 Dunia. Berada di klub yang sama seperti Legenda Bulu Tangkis Indonesia, Taufik Hidayat (SGS PLN Bandung), membuat Anthony termotivasi menjadi pemain hebat seperti Taufik. Meski prestasinya saat ini belum sebanding dengan Taufik, namun kiprahnya di ajang Internasional patut diacungi jempol. Dalam karir juniornya di ajang internasional, Anthony mampu merebut dua medali perunggu sekaligus dalam satu tahun yakni pada Olimpiade Junior 2014 dan Kejuaraan Dunia Junior 2014. Pada tahun 2017, ia meraih gelar pertamanya dalam ajang BWF Super Series, Korea Open. Pada 2018, dapat dikatakan menjadi tahun gemilang bagi pemuda berdarah batak ini. Pasalnya, ia mampu memperoleh dua gelar BWF Word Tour Super 500 (Indones...
Komentar
Posting Komentar