Langsung ke konten utama

SEA Games 2019: Emas Pertama dan Sejarah!

Tahun 2019 menjadi ajang dua tahunan pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara diselenggarakan. Negara lumbung padi (Filipina) menjadi negara yang terpilih menjadi tuan rumah pada edisi SEA Games ke-30 ini. Meski pembukaan baru akan dilaksanakan pada 30 november, namun beberapa cabang sudah lebih dahulu dipertandingkan. Diantaranya polo, water polo, football, netball, floorball, beach volleyball dan ice skating.

Pada dua cabang olahraga, Indonesia memetik hasil sangat baik dan berhasil mencetak sejarah.

Polo Air

sumber foto: https://instagram.com/pbprsi
Polo air hanya diikuti oleh lima negara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan tuan rumah Filipina. Singapura menjadi satu-satunya negara yang memperoleh medali emas secara beruntun sejak SEA Games 1965. Terhitung sudah 27 kali medali emas direbut The Lion City. Namun, pada gelaran SEA Games edisi kali ini nampaknya, Singapura harus menyerahkan tahta juara bertahan kepada negara lain.

Adalah Indonesia yang sukses merebut medali emas cabang polo air putra untuk pertama kalinya sepanjang sejarah! Tim polo air Indonesia mendapat kepastian mendapat Gold Medals usai mengalahkan Malaysia di laga terakhir serta Singapura yang menahan imbang tuan rumah Filipina.

Indonesia berhasil memuncaki klasemen dengan mengemas 7 poin dari hasil tiga kemenangan dan sekali imbang. Pada laga pertama yang digelar pada selasa (26/11), Indonesia mampu menahan imbang Filipina dengan skor akhir 6-6. Dalam laga lanjutan di hari kedua melawan Thailand, Indonesia juga berhasil menang besar dengan skor akhir 17-12. Laga krusial menghadapi sang juara bertahan pun berhasil diatasi. Indonesia mencatat kemenangan pertama kali atas Singapura dengan skor akhir 7-5. Pada laga hidup mati, Indonesia yang bertemu Malaysia juga kembali menang meyakinkan dengan skor akhir 14-7.

Meski telah menang atas Malaysia, Indonesia masih harus menunggu hasil laga antara Singapura dan Filipina. Meski sempat tegang karena Filipina unggul di quarter awal, nyatanya Singapura mampu mengejar ketertinggalan dan menahan imbang tuan rumah dengan skor 6-6.
Dengan hasil tersebut, Indonesia memastikan diri memuncaki klasemen akhir dan merebut medali emas pertama kali.

Sepak Bola

sumber foto: https://instagram.com/officialpssi
Sepak bola putra SEA Games juga sudah dipertandingkan sejak senin (25/11). Bermain di laga pertama melawan juara bertahan Thailand, Egy dkk berhasil mencetak sejarah dengan mengalahkan Tim Gajah Putih untuk pertama kalinya pada pentas SEA Games di luar penalti. Indonesia menang dua gol tanpa balas atas Thailand. Pada laga kedua melawan Singapura, justru Indonesia terlihat kesulitan menembus pertahanan lawan. Terbukti dengan tidak adanya gol tercipta di paruh laga. Indonesia baru membukukan gol pada menit ke-64 lewat aksi individu yang menawan dari Osvaldo Hay. Sepuluh menit berselang, Indonesia kembali menambah pundi-pundi gol lewat sepakan kaki Asnawi berkat assist dari Osvaldo pada menit ke-74. 

Dengan kemenangan dari dua laga tersebut, Indonesia berhasil menduduki peringkat kedua klasemen sementara grup B dengan 6 poin di bawah Vietnam karena kalah selisih gol.

Dua kali mencetak sejarah, satu sudah berhasil dikonversi menjadi emas. Akankah satu lainnya menyusul?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aturan Pemerintah yang Gak Konsisten di Masa Pandemi

Apakah hiburan memacu kita untuk beramal? Seperti konser yang digelar untuk menggalang donasi. Artinya uang yang orang-orang sumbangkan itu bukannya karena terpaksa ya? Orang-orang itu bisa dikategorikan bukan orang baik, karena orang baik sesungguhnya memberi tanpa pamrih. Tak perlulah konser-konser musik untuk menghibur, toh di hp kita masing-masing sudah banyak lagu yang 24 jam siap diputar ketika butuh hiburan. Konsernya memang gak salah. Waktunya yang salah. Menggelar konser di situasi seperti ini tentu saja menimbulkan pro dan kontra. Apalagi kegiatan yang dilakukan setelah konser. Pemerintah setiap hari bilang suruh di rumah saja, kalau ke luar rumah pakai masker, social distancing. Tapi kok pemerintah melanggar aturan yang dibuat sendiri ya? Katanya Pembatasan Sosial Berskala Besar, namun tempat pengundang keramaian pun masih dibuka. Loh itu kenapa? Menurutku, setelah PSBB dengan sebelum PSBB aturannya sama saja. Pasar-pasar dibuka dan selalu ramai setiap hari orang berdesa...

Menanti Start Si Bajing Loncat

Marganya Ginting. Ia memiliki darah Karo. Tapi lahir di sebuah kota yang terletak di tengah Kabupaten Bandung. Profesinya atlet. Biasa dikenal dengan olahraga tepok bulu angsa. Si kumis tipis bersenyum manis, “katanya”. Pergerakannya cepat bak bajing loncat. Tak begitu rupawan, namun kerap mencuri perhatian. Tubuhnya tak ideal, tapi auranya terpancar. Anthony Sinisuka Ginting Nama lengkap Anthony Sinisuka Ginting. Pemuda bertutur asli sunda yang lahir 23 tahun silam. Prestasinya belum segudang. Namun penampilannya buat lawan tertantang. Kekalahannya sering dihujat. Jika menang pujian lebat. Rival beratnya dari Jepang. Pertemuan mereka menawan. Alhasil, sukses menarik minat penggemar. Yang dinanti di lapangan. Pada usia remajanya, ia pernah juara tiga dunia. Baik di kancah Olimpiade maupun Kejuaraan Dunia. Di tingkat senior, dirinya baru punya tiga gelar di level atas. Di Korea, Indonesia, dan China meraih gelar juara. Dari China, dikenal sebagai penakluk raksasa. ...

Juara Kejurnas yang Melempem di Pelatnas

Setelah Susy Susanti pensiun di tahun 1998, tampaknya sulit sekali mencari penggantinya. Tak ada lagi prestasi mentereng. Tak ada lagi emas Olimpiade, Piala Uber, ataupun Kejuaraan Dunia. Peringkat terbaik sektor tunggal putri pun kini hanya berada di 25 besar. Di kejuaraan BWF World Tour juga seringkali kandas di babak awal. Tak dihilangkan, bahwa satu-satunya gelar tunggal putri di tahun 2019 memang fitriani pahlawannya. Namun selepas itu?  Berturut-turut ia selalu kalah di start. Performanya kian menurun sepanjang tahun 2019. Fitriani saat menjuarai Thailand Masters 2019 Jika disejajarkan dengan legenda Susy Susanti tentu sangat jauh. Minimnya prestasi Fitriani sepertinya sulit menjadi bibit Susy Susanti.  Siapa sangka bahwa Fitriani yang merupakan juara Kejurnas 2015, namun di kejuaraan internasional apa daya. Fitriani meraih gelar di Kejuaraan Nasional PBSI 2015 Dua terbaik di kategori tunggal putri bersama Gregoria. Ditempatkan...